Cerita Hidup Dunia – Denny Siregar itu siapa? Denny Siregar adalah salah seorang Influencer dan pegiat sosial media serta penulis yang amat aktif dalam mendukung politikus Joko Widodo saat berkampanye sebagai calon presiden, dan juga ketika menjabat sebagai presiden. Dirinya mempunyai pengaruh besar di dunia maya.
Influencer adalah seorang yang memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain karena kapasitas yang dimilikinya. Kapasitas yang dimaksud dapat berupa otoritas, pengetahuan, posisi, atau hubungan dengan audiens.
Dalam lingkup marketing, influencer diartikan sebagai pihak yang mampu memengaruhi keputusan pembelian target audiens. Secara lebih jauh, influencer juga diharapkan dapat memengaruhi persepsi dan preferensi masyarakat pada umumnya terhadap suatu brand.
Influencer juga dapat diartikan sebagai seorang yang dapat mengubah cara berfikir maupun cara bertindak orang lain. Perubahan ini dapat terjadi pada setiap aspek kehidupan orang tersebut. Tidak hanya perubahan yang bersifat komersial tetapi juga dapat berdampak pada aspek lainnya, seperti ideologi. Itulah Seorang Denny Siregar Sang Mega Influencer
Profil Denny, biodata, biografi, serta fakta terkait dirinya saat ini lumayan banyak dicari di mesin pencari. Bahkan, orang membuatkan halaman khusus tentang dirinya di Wikipedia. Melihat ini, Cerita Hidup Dunia merangkum data-data yang diperlukan untuk memberikan informasi seputar Denny, seperti profil, biodata, biografi, serta fakta terkini miliknya.
Denny Siregar sendiri merupakan penulis, pegiat media sosial politik. Dirinya kerap mengunggah postingan hal-hal yang berbau politik di media sosial, mulai dari tokoh hingga isu yang sedang hangat.
Sebelum tertarik dengan politik, Denny sempat bekerja di perusahaan Radio Suara Surabaya. Di sana, Denny belajar soal ilmu jurnalistik. Usai berkarier di radio, pria kelahiran Medan itu pindah ke Bali dan melanjutkan karier di perusahaan multinasional.

BIODATA
Nama lengkap: Denny Zulfikar Siregar
Panggilan: Denny, Deny Siregar, Desi
Tempat lahir: Medan
Tanggal lahir: 3 Oktober 1973 (47 tahun)
Asal: Medan
Profesi: Penulis, Pembawa Acara, dan Aktivis Media Sosial
Status: Menikah
Agama: Islam
Suku: Batak
Instagram (IG): @dennysirregar
Twitter: @Dennysiregar7
Facebook (FB): @dennyzsiregar
Web: dennysiregar.id
Baca Juga: Apa Itu BPUPKI? Hingga Hasil Sidang dan Pembahasannya
BIOGRAFI
Bagi yang aktif berselancar di media sosial, nama Denny Siregar tak asing lagi. Denny yang pernah mengaku kepada Lokadata dapat menjual iblis ini, dianggap sebagai influencer politik atau buzzer Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tentunya, pokok pembicaraan yang acapkali diungkapkannya adalah politik & Jokowi. Denny jarang berbicara tentang diri, apalagi istri.
Terkait istri, Denny pernah membuat status Facebook kontroversial yang menyatakan kalau istrinya jadi cemberut saat kemasukan barang halus, dan teriak-teriak ketika barang kasar masuk. Selain kontroversi tersebut, beragam kontroversi lainnya pernah ia buat. Salah satu kontroversi terakhir pada 2019 yang ia lakukan adalah ketika dirinya “dicari” pelajar Sekolah Teknik Mesin (STM) saat demonstrasi penolakan RUU KUHP dan RUU KPK pada September lalu. Berikut data Denny:
KEHIDUPAN AWAL
Meski lahir di Medan, Sumatra Utara, Denny menghabiskan masa kecil di Bandung dan masa remaja di Jakarta. Setelah itu, ia hijrah ke Surabaya mengikuti orang tua, hingga ia menyelesaikan pendidikan sarjana di sebuah universitas swasta.
Semenjak masa kuliah, dirinya telah bekerja di beberapa perusahaan radio. Denny mendapatkan ilmu jurnalistik di Radio Suara Surabaya. Setelah puas bekerja di radio, kemudian ia pindah ke kota Bali untuk mendapatkan kehidupan yang berbeda. Di sana, ia sempat meraih penghargaan The Best National Sales saat bekerja di perusahaan multinasional.
Kemudian ia kembali ke Surabaya, membuat sebuah perusahaan entertainment. Selain itu ia juga aktif membangun beberapa stasiun radio di Jawa Timur, satu di antaranya adalah Radio Pendidikan di Dinas Pendidikan Jawa Timur.
KARIR PENULIS
Denny Siregar mulai aktif menulis di media sosial sejak 2010. Pertama kali tulisanya di publikasikan di Facebook. Di Facebook pula, Denny aktif mengikuti perdebatan mengenai masalah agama dan mazhab.
Pengetahuan soal agama dan mazhab itu, kemudian ia tuliskan dalam status-status dengan bahasa sederhana. Kemudian Denny memulai kegiatan nge-blog sejak tahun 2012, setelah bertemu dengan teman yang menyarankannya untuk menulis di blog.
Dia pun memulai buat blog pribadinya dengan alamat web dennysiregar.com, dan mengisi tulisan di blog itu. Sekarang situs itu, diketahui, telah dihack oleh pembencinya.
Setelah kegiatan menulisnya di dunia maya, ayah tiga anak ini kemudian merilis beberapa buku. Mulai dari Ngopi Bareng Denny Siregar: Tuhan dalam Secangkir Kopi, dan Bukan Manusia Angka.
KASUS AGAMA
Seperti diungkapkan di atas, Denny memang sering menuliskan buah pikirnya soal masalah agama dan mazab. Bahkan, tulisan tentang agama banyak disadur ulang oleh situs media. Mereka menjulukinya pegiat media sosial.
Dia banyak mengulas perilaku manusia dalam beragama dan juga para tokoh terkenal dengan gaya bahasanya yang lugas dan terkadang menggunakan bahasa satir.
Tulisan miliknya yang fenomenal tentang agama di antaranya Surat Cinta untuk ISIS. Tulisan ini dibuat pasca-bom di Jakarta, kemudian viral, dan tersebar di mana-mana.
Denny juga pernah terjerat kasus agama. Ia pernah dilaporkan oleh Aliansi Santri Indonesia ke Bareskrim Mabes Polri, pada September 2018 lalu. Dia dituding menistakan Agama karena berkicau di akun Twitter, perihal video pengeroyokan suporter Persija yang berisi kalimat tauhid.
Selain itu, dalam Denny juga pernah membandingkan umat Islam dengan umat Kristen dalam kasus ceramah Ustadz Abdul Somad tentang Salib. Ia mencoba membandingkan penistaan agama yang dilakukan ustad Somad dengan penistaan agama Ahok. Ia menilai Kristen lebih memiliki rasa rendah diri saat Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) melarang kasus ini untuk dilaporkan ke polisi.
Ia pula menilai UU penistaan agama selama ini hanya dipakai sebagai senjata bagi mereka yang punya kepentingan dan merasa berkuasa. UU itu tidak dipakai sebagai jalan dalam mencari keadilan seperti yang diinginkan masyarakat.
PERSETERUAN DENGAN FPI
Denny pula pernah berseteru dengan FPI. Pada 24 Mei 2017, Tim advokasi Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) pernah melaporkan Denny Siregar. Hal itu terkait dengan kasus dugaan pornografi yang menjerat pemimpin FPI, Rizieq Syihab. Denny dilaporkan, lantaran, dalam publikasinya, mengklaim telah mengetahui ada 15 episode chat mesum yang diduga dilakukan Rizieq dan Firza Husein.
Tak hanya itu, di 2018, Denny pernah menuliskan cuitan bernada satir kepada Habib Rizieq. Saat itu, Habib Rizieq Shihab mengatakan, setelah dirinya hijrah dari Indonesia ke Mekkah, Arab Saudi, ia menyaksikan situasi bangsa kian semrawut dan kacau balau.
Pernyataan Rizieq mendapat komentar di Twitter Denny pada 22 Februari 2018.
“Tidak usah pulang, bib. Tidak usah. Kami tidak ingin engkau terluka. Nikmati saja masa tuamu disana, tempat dimana engkau menikmati semua. Di Indonesia kacau balau dan menderita…Habib tidak akan kuat tinggal disini. Biar kami saja..,” kata Denny.
Sedangkan, pada 29 Nopember 2019, Denny pernah menyindir Menag terkait perpanjangan izin FPI.
MENGAKU SYIAH
Kebencian Denny terhadap FPI bisa dilihat dalam kasus syiah. Ternyata, Denny pernah mengaku bahwa dirinya pengikut Syiah pada 16 September 2015. “Ya benar, saya syiah.. any problem with that?” Karena Sunni dan Syiah di Indonesia sering bentrok, tidak mengherankan kalau Denny selama ini sering melecehkan para ulama Sunni, bahkan menunjukkan kebenciannya.
REVISI UU KPK
Denny juga bermasalah dengan KPK, Hal ini terungkap, saat ia membela pemerintah dengan menerbitkan revisi UU KPK.
Bila dilihat tulisan-tulisannya, blogger kondang yang terafiliasi Jokowi ini tampak semangat betul membela keputusan Presiden Jokowi dan DPR merevisi UU KPK.
Bahkan, ia mencela habis-habisan sampul majalah Tempo edisi 16-22 September 2019 yang menampilkan ilustrasi wajah Pak Jokowi dan sebuah bayangan berhidung panjang. Pada 16 September 2019, melalu laman Facebook, ia menilai majalah tersebut telah menghina kepala negara, padahal Tempo hanya berusaha mencocokkan janji sang presiden dengan kenyataan soal KPK.
Tak hanya itu, sosok yang mengaku penulis di bio Twitter-nya ini, tampaknya mulai ad hominem dalam melancarkan kritik buat KPK. Pribadi pimpinan KPK (Novel Baswedan) mulai diserang olehnya pada 6 September 2019 via tagar.id.
Selain itu, pendukung KPK juga mulai diasosiasikan dengan kata-kata semacam kadal gurun. Denny menyampaikan asosiasi ini via Twitter pada 13 dan 17 September 2019, serta via tagar.id pada 6 September 2019. Bahkan, Denny pernah menggoreng isu Talibanisasi internal di KPK pada 27 Agustus 2019 via Facebook & 29 Agustus 2019 via Cokro TV.
DENNY SIREGAR: PRABOWO
Perseteruan dengan Prabowo paling tersorot muncul menjelang Pilpres 2019. Sebagai pendukung Jokowi, tentu saja, Denny melayangkan serangannya kepada Prabowo.
Denny menyatakan tidak ingin mempunyai presiden pemarah. Dia menyampaikan hal ini pasca melihat capres nomor urut 02 Prabowo Subianto menunjukkan emosi marahnya di dalam debat keempat.
Sebuah catatan dengan judul ‘Saya Pusing Dengar Jawaban Prabowo’ dikeluarkannya di laman Facebook pada 30 Maret 2019.
Catatan Denny tentang debat capres keempat, membahas:
Dirinya yang lebih menikmati pertunjukan letupan emosi Prabowo. Denny menggambarkan Prabowo Subianto terlihat ingin menguasai panggung dengan memberikan banyak orasi dan penekanan kata-katanya. Tapi khas Prabowo, dari sana malah kelihatan temperamennya. Ketika temperamen Prabowo semakin naik, maka semakin ngawur jawaban yang dikeluarkannya.
Dirinya yang pusing mendengar jawaban Prabowo yang muter-muter dari Boyolali sampai dengan Siborong borong. Tidak ada jawaban dalam bentuk ‘apa’ yang dia lakukan dalam setiap masalah yang disampaikan. Yang ada malah curhat, terus emosi-emosi sendiri malah sampai membentak penonton ‘Jangan ketawa kalian!’
Denny membagikan kesimpulannya setelah melihat debat Prabowo vs Jokowi. Dia jelas tidak ingin punya Presiden pemarah. Jangan-jangan nanti saya ketawa pun dilarang.
Menanggapi hal itu, Partai Gerindra melalui akun Twitter resmi mereka, @Gerindra, menegur aktivis media sosial Denny Siregar atas tweet yang terus menerus menyindir Prabowo Subianto. Bahkan, Denny dianggap hanya pembuat gaduh.
DENNY SIREGAR VS YUNARTO WIJAYA
Cuitan Denny Siregar mengundang kekesalan banyak pihak, tidak terkecuali konsultan politik Yunarto Wijaya. Konsultan politik yang pernah menjadi pendukung Jokowi ini kesal dengan cuitan Denny karena dianggapnya logika bodoh. Ia membalas cuitan Denny perihal karhutla Riau 2019.
Pada 14 September 2019, Yunarto Wijaya menyebutkan Denny Siregar menggunakan logika bodoh saat menjelekkan kritikus Jokowi atas permasalahan karhutla Riau dengan menghubungkannya ke caci maki ketika pilpres 2019, dan yang seharusnya bertanggung jawab adalah gubernur setempat.
Selain menyebut logika bodoh, Yunarto Wijaya mengatakan bahwa logika tersebut membuat image jagoan Denny (Jokowi) menjadi jelek. Tidak hanya itu, ia pun menyebutkan bahwa Denny harus belajar dahulu mengenai tata negara dan politik secara benar yang ditambahkan dengan pertanyaan sejak kapan pemilih Ahok tak boleh kritik Anies ketika kerjanya ngawur.
DICARI ANAK STM
Denny juga pernah menulis dan mencela anak STM saat melakukan demontrasi. Karena kelakuannya itu, dia dicari anak STM.
Hal itu pertama kali muncul di twitter. Pada 25 September 2019, Denny Siregar menjadi nama yang populer dengan Tagar #DennySiregarDicariAnakSTM.
Kasus ini mencuat lantaran Denny gencar mengkritisi aksi yang dilakukan anak STM saat demontrasi RUU KPK. Denny memberikan kritik tajam.
Denny berkata bahwa para pelajar yang demo rusuh, gampang termakan hoaks dan juga provokasi. Akibat demo rusuh itu, ia jadi setuju dengan konsep bela negara, yakni lulusan SMA sederajat harus ikut pendidikan ala militer, selayaknya yang diterapkan di beberapa negara maju. Ia berharap dengan dilatih TNI, produk yang diharapkan tumbuh menjadi lelaki dan bukan banci.
Kritisi dari Denny berbuah pada kemarahan anak STM. Denny sempat jadi trending di Twitter dengan hashtag #DennySiregarDicariAnakSTM. Namun, ia tidak percaya anak STM marah, dan membuat gaduh Twitter. Ketika ditanya Lokadata, ia berpendapat bahwa itu adalah propaganda karena anak STM mainnya LINE bukan Twitter.
BERITA PALSU
Denny Siregar pernah dituduh menyebarkan berita palsu. Sebagaimana diberitakan Kompas, kabar soal ambulans Pemprov DKI yang diamankan karena membawa batu mengemparkan warganet. Kabar tersebut disampaikan oleh akun resmi Polri di Twitter @TMCPoldaMetro.
Kabar itu membuat gempar warganet karena lebih dulu disampaikan oleh akun Twitter @dennysiregar7 pada 26 September 2019, pukul 01.24, sejam lebih dulu daripada polisi. Akhirnya, setelah ricuh, kicauan di @TMCPoldaMetro dihapus Twitter.
Selain menghapus cuitan, polisi juga mengakui salah tuduh. Paramedis di mobil ambulans itu tidak ada yang bawa batu. Kembang api, batu dan bensin dibawa oleh massa yang berlindung di dalam mobil ambulans. Meski mengakui salah, polisi tetap membela Denny Siregar. Pembelaan ini berbuntut pada tuduhan Denny yang kebal hukum.
Berdasarkan Lokadata, tuduhan kebal hukum ini dipandang Denny sebagai salah satu bentuk propaganda terhadap dirinya. Ada pun tuduhan penyebaran berita palsu yang dituduhkan pada dirinya adalah bentuk ketidaktahuan netizen membedakan kesalahpahaman dengan hoax. Ia berpendapat bahwa cuitan tentang ambulans yang sudah ia hapus itu bukan lah sebuah hoax melainkan kesalahpahaman.
MENGHINA RAKYAT ACEH
Pada 16 Juli 2019, Denny Siregar pernah dilaporkan oleh salah seorang anggota DPD RI yang berasal dari Aceh, Fachrul Razi. Ia dilaporkan karena isi video pernyataan ulasan Denny terhadap rencana pelegalan poligami di wilayah Aceh yang diunggah Cokro TV pada 9 Juli 2019.
Pada 17 Juli 2019, kepada wartawan, Fachrul Razi menyatakan Denny telah menghina rakyat Aceh karena mengeluarkan video berisi sindiran, dan cemoohan terhadap pemimpin, serta masyarakat Aceh, terkait rencana penyusunan qanun (peraturan daerah) tentang Hukum Keluarga. Menanggapi pelaporan ini, pada 18 Juli 2019, kepada tagar.id, Denny berkata sudah biasa dan hadapi saja.
DENNY SIREGAR – ISIS
Terkait hal ini, Denny sudah banyak membicarakan soal ISIS. Contohnya seperti tuduhan seseorang di belakang Prabowo adalah kader ISIS. Orang yang dimaksud adalah Chep Hernawan. Tuduhan Denny dibuat pada 23 Mei 2019 via dennysiregar.id. Timbulnya tuduhan ini terkait penangkapan demonstran aksi 22 Mei 2019.
Kabar paling baru, saat pemerintah berencana memulangkan WNI eks ISIS ke Indonesia, Denny menuliskan cuitan kembali di media sosial. Pada 9 Februari 2020, Denny menganggap WNI eks ISIS itu sudah kalah dan baru saja menyadari penyesalan. Namun, bila menang, maka mereka akan berbalik mengancam dan menyerang Indonesia.
KISAH KADAL GURUN
Pada 24 Juli 2019, dirilis di Facebook, Denny Siregar menyindir pendukung Prabowo Subianto (sebut saja FPI) yang hanya menungganginya dengan sebutan kadal gurun. Sebutan itu disematkan karena berhubungan dengan nenek moyang mereka yang berasal dari gurun, serta tingkah laku mereka seperti kadal yang senang bersembunyi ketika mencari mangsa.
Denny mengisahkan bahwa para kadal gurun sedang bingung, karena pada bulan Juli tersebut, Prabowo Subianto yang sedang mereka tunggangi digandeng oleh Jokowi. Mereka mencak-mencak tidak karuan dan berusaha mencari mangsa baru. Terpilih lah Anies Baswedan, tetapi tidak kesampaian karena Surya Paloh menggandengnya. Makin bingung, akhirnya, Habib Rizieq, Nasir, dan Haikal diceritakan menyembunyikan diri dalam pasir sambil menunggu mangsa baru yang bisa ditunggangi. Melihat keadaan tersebut, Denny sambil menyeruput kopi menyatakan dirinya tertawa.
BUZZER PEMERINTAH
Denny kerap dituduh sebagai buzzer pemerintah. Dia menyangkal tuduhan itu, dan mengatakan bahwa tindakannya membela pemerintahan Jokowi adalah karena keinginan pribadi.
Pernyataan Denny ini sebelas dua belas dengan Permadi Arya (Abu Janda) yang juga dituduh buzzer istana. Dalam wawancaranya kepada tagar.id pada 9 Oktober 2019, Permadi Arya menolak untuk disebut buzzer. Permadi menyebutkan bahwa ia dan Denny merupakan seorang Social Media Influencer. Ia menjelaskan bahwa buzzer itu hanya bertugas menyebarkan konten dengan akun anonim, sedangkan apa yang dia lakukan adalah membuat konten dan mentarget follower yang banyak.
Akan tetapi, meski menyangkal, terdapat temuan yang sulit dibantah Denny terkait tuduhan buzzer.
Pernah, suatu ketika, beredar foto dari sejumlah pegiat media sosial yang sedang berkumpul. Di dalam foto itu, ada Denny.
Foto itu diunggah akun seword.com dan keterangannya menyebut nama Katakita, Yusuf Muhammad, Aldi El Kaezzar, Abu Janda, Info Seputar Presiden, Pepih Nugraha, Redaksi Indonesia, Komik Kita, Eko Kuntadhi, Habib Think, Komik Pinggiran, Salman Faris, dan Seword.com sendiri.
Denny membenarkan adanya pertemuan itu.
Ketika itu, mereka berkumpul guna mengkoordinasikan materi kampanye Pak Jokowi di media sosial. Denny mengaku bahwa mereka yang hadir tidak dibayar untuk tugas kampanye itu.
Berbeda dengan Denny, Pepih Nugraha mengaku ada sejumlah uang yang diberikan tim kampanye ke mereka dalam pertemuan itu. Uang itu dimaksudkan sebagai ongkos operasional dan juga upah bagi mereka.
Setelah pilpres, berdasarkan Pepih, para pegiat media sosial pendukung Jokowi, tidak lagi terorganisasi seperti pada saat kampanye. Kesamaan isu yang dirilis para buzzer pendukung Jokowi dikarenakan mereka memang pendukung Jokowi garis keras.
Denny atau Pepih mengaku tidak tahu perihal ada atau tidaknya akun lain yang pada saat ini dibayar guna membela pemerintah di sosial media.
Dengan temuan itu, maka Denny menjadi sulit untuk menutupi pekerjaannya ini. Dan bila dilihat dari beberapa kasus yang melibatkannya, Denny memang sering tampil membela Jokowi.
SUSI PUDJIASTUTI TAK MASUK KABINET JOKOWI
Pada 22 Oktober 2019, Denny Siregar memberikan tanggapan atas tidak masuknya Susi Pudjiastuti ke dalam kabinet Jokowi Periode kedua. Berdasarkan pengamatannya, ia menjabarkan bahwa terdapat rapor merah dan juga daftar kegagalan milik Susi yang tidak bisa ditolerir lagi oleh Jokowi. Di antaranya adalah lambatnya izin operasi kapal nelayan, kegagalan dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan, kegagalan dalam pembangunan infrastruktur di sektor perikanan, dan ketidakbecusan dalam koordinasi yang membutuhkan kerjasama tim.
FAKTA TERKINI DENNY SIREGAR (2020)
Dari dahulu, Denny Siregar sebagai salah satu tokoh populer di Indonesia, tidak segan untuk memberikan opininya di platform online. Kebiasaan beropininya ini, ia lanjutkan hingga saat ini. Beberapa isu, ia tanggapi karena memang sedang hangat, dan lainnya karena memang dia anggap layak untuk dikomentari.
Isu terkini yang ditanggapinya, di antaranya adalah Omnibus Law Cilaka, Ahok dan Veronica Tan, serangan jantung yang ia hubungkan dengan kematian Ashraf Sinclair, kritik menteri dan jubir Jokowi periode yang kedua, aksi 212 Februari 2020, banjir Jakarta Februari 2020, dan ejekan gubernur soleh terhadap Anies Baswedan.
SERANGAN JANTUNG DAN ASHRAF SINCLAIR
Karena kematian Ashraf Sinclair akibat serangan jantung sedang hot, dan trending, Denny Siregar mengeluarkan opininya untuk penyakit organ dalam tersebut. Pada 18 Februari 2020, ia beropini karena ingin membagikan pengalaman mengenai penyakit serupa Ashraf ini. Denny menyebutkan bahwa masalah serangan jantung ini bisa disebabkan turunan, dan penyakit darah tinggi, kolesterol, serta kekentalan darah berlebih.
Untuk Ashraf, serangan jantungnya disebabkan karena keturunan. Ashraf tidak menyadari penyakitnya itu karena mengganggap dirinya sendiri sehat. Mengapa? karena ia hidup sehat, rajin olahraga, dan tidak merokok. Ashraf bisa meninggal karena serangan jantung disebabkan aktivitas olahraganya yang berat. Seorang yang sudah terkena penyakit jantung, dilarang untuk beraktivitas berat karena penyumbatan di jantungnya akan menimbulkan serangan jantung.
Denny menghimbau, kepada semua orang, bila memang tidak mempunyai penyakit pemicu serangan jantung, jangan segan untuk tetap memeriksakan diri ke dokter, terutama orang-orang yang sudah berada di usia 40 tahun.
KEDEWASAAN AHOK DAN VERONICA TAN
Berbicara Ahok dan Veronica Tan, dalam opininya, Denny membandingkan kedewasaan kedua insan tersebut. Pada 18 Februari 2020, via laman Facebook miliknya, ia menyatakan bahwa pada saat ini, Veronica Tan bersikap lebih dewasa daripada Ahok perihal masalah pribadi.
Denny berpendapat bahwa Ahok atau BTP acapkali mempublikasikan ke khalayak ramai persoalan pribadinya, termasuk dengan mantan istrinya, Veronica Tan. Sedangkan Veronica, melakukan tindakan yang berkebalikan dengan Ahok.
OMNIBUS CILAKA
Untuk Omnibus Cilaka, melalui Cokro TV dan Tagar, ia mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada 20 Februari 2020, ia menyatakan bahwa peraturan tersebut dibuat karena Presiden Jokowi tidak ingin menyerah pada keengganan investor asing untuk berinvestasi atau menggelar usahanya di Indonesia. Keengganan tersebut dipicu oleh regulasi yang dianggapnya membuat pekerja tidak produktif, perda yang tumpang tindih dengan peraturan pusat, serta sulitnya mencari lahan.
DENNY SIREGAR: JOKOWI TERBARU (2020)
Pada 21 Februari 2020, melalui kanal Youtube Cokro TV, Denny Siregar menuangkan kritiknya mengenai menteri-menteri dan jubir Jokowi yang dianggap tidak layak oleh dirinya dan pendukung Jokowi. Menteri-menteri dan jubir yang dimaksud adalah Fachrul Razi, Johnny G. Plate, Zainudin Amali, Wishnutama, M. Fadjroel Rachman. Fachrul Razi dianggap tidak layak karena kontroversial, dan tidak sesuai bidangnya. Johnny G.Plate dianggap tidak mengerti apa pun mengenai internet.
Zainudin Amali sudah tua dan tidak mempresentasikan olahraga serta pemuda Indonesia. Wishnutama bingung dengan deskripsi pekerjaannya. Sedangkan M. Fadjroel Rachman tidak layak karena tidak mempresentasikan wibawa kepresidenan.
AKSI 212, AHOK DAN TITO KARNAVIAN
Pada 22 Februari 2020, Denny Siregar terpacu untuk membuat tulisan mengenai aksi 212 lagi. Kali ini, ia menyoroti kekuatan aksi tersebut yang sudah sangat melempem karena ditinggal para dedengkotnya dan tidak bersponsor. Tidak hanya itu juga, ia pun membahas mengenai pembiaran aksi 212 di masa penuntutan massa agar Ahok dipenjarakan. Ia memuji Tito Karnavian, atas keputusan tepatnya untuk memenjarakan Ahok.
BANJIR JAKARTA 25 FEBRUARI 2020
Pada 25 Februari, seiring dengan banjir yang terjadi untuk kedua kalinya pada tahun 2020 ini, Denny Siregar kembali mengeluarkan kritik terhadap Gubernur DKI Jakarta. Ia memandang bahwa pekerjaan Anies Baswedan dalam menanggulangi banjir pada tahun 2020 ini jauh dari kata bagus. Alih-alih mencari cara, Anies terlihat sibuk mengurusi peluangnya untuk menjadi capres Indonesia tahun 2024.
EJEKAN GUBERNUR SOLEH ANIES BASWEDAN
Bertempat di TV One dalam talkshow Apa Kabar Indonesia Malam, Wakil Ketua Bamus Betawi Rahmat HS, mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai seorang gubernur yang soleh. Sebutan itu terlontar dari mulut Rahmat HS ketika ia berargumen mengenai banjir di Jakarta yang terjadi pada tanggal 23 Februari 2020. Banjir yang terjadi pada hari minggu tersebut, dianggapnya terjadi karena kesalehan Anies. Ia berargumen, karena Anies itu saleh, maka doanya terkabul. Banjir tidak terjadi di hari kerja, melainkan hari libur, sehingga tidak mengganggu aktivitas kerja.
Pada kenyataannya, dua hari setelah ia berargumen tersebut, DKI Jakarta kembali dilanda banjir. Sontak, pernyataan kontroversial Rahmat HS menjadi bahan olok-olokan, tidak terkecuali ke luar dari Denny Siregar. Dalam tulisannya di Tagar pada 26 Februari 2020, Denny mengatakan kekuatan dana Bamus Betawi yang berlimpah sungguh dahsyat karena mampu membalikkan banjir yang tadinya bencana menjadi suatu berkah dari tuhan, dan gubernur yang tidak dapat bekerja menjadi soleh dan dirahmati tuhan. Selain itu, ia tidak lupa mengucapkan selamat pada warga Jakarta yang mendapat kenikmatan tiada tara, yakni banjir.
CYBERBULLYING ALMIRA TUNGGADEWI YUDHOYONO
Pada Mei 2020, cuitan terhadap putri AHY (Agus Harimurti Yudhoyono) dan Annisa Pohan, yakni Almira Tunggadewi Yudhoyono, oleh Denny Siregar ditanggapi dengan serius oleh kader Partai Demokrat dan Keluarga Cikeas. Cuitannya dianggap hinaan dan akan diperkarakan ke kepolisian. Namun urung dilakukan, dan berakhir dengan permintaan menghapus cuitan yang dianggap menghina, serta harapan agar Denny Siregar segera bertobat.
Selain fakta yang telah disebutkan, pada 2020, Denny Siregar terus membuat status, video & tulisan tanpa henti. Tidak terkecuali mengenai isu yang hangat hari ini, seperti virus novel corona (COVID-19) & yang terkait dengannya. Isu yang paling hangat adalah mengenai lockdown tegal, jalan terbaik di tengah wabah covid-19, serta lockdown India & kaum rebahan. Selain COVID-19, Denny juga membuat beberapa unggahan kontroversial, seperti kritik habis BPJS, Fadli Zon, dan terakhir Mardigu Wowiek yang katanya dia kagumi.
Penulis: Rinaldi Syahran
Editor: Rinaldi Syahran