Cerita Hidup Dunia – Michael Jordan merupakan sosok pemain basket yang sudah melegenda di dunia. Selain terkenal karena keahliannya bermain basket, ia juga telah berhasil meraih kejuaraan NBA bersama Chicago Bulls sebanyak enam kali.
Mengalami kegagalan atau kekalahan, kita semua pasti pernah merasa putus asa dan ingin menyerah saja. Mungkin kita juga pernah merasa hidup ini tak adil. Saat sudah berusaha keras memperjuangkan sesuatu, tiba-tiba saja kamu terjegal dan terjatuh. Orang bilang kita harus bangkit lagi setelah gagal. Tapi nyatanya hal itu tak semudah yang orang katakan. Untuk bangkit lagi itu tak selalu mudah. Bahkan kita sampai harus berperang melawan ego sendiri.
Salah satu kutipan yang paling fenomenal dari Michael Jordan tak lain adalah ini, “Saya gagal di 9000 tembakan di sepanjang karir saya. Saya kalah di hampir 300 pertandingan. 26 kali, saya dipercaya untuk mengambil tembakan yang menentukan hasil akhir pertandingan, dan saya gagal. Saya terus menerus gagal, lagi dan lagi di dalam kehidupan saya. Dan itulah mengapa saya sukses.” Sebelum ia sebesar dan sesukses sekarang, ia telah melewati ratusan kali hingga ribuan kali kegagalan.
Michael Jordan, Pria dengan tinggi badan 198 cm ini, diperkirakan mempunyai kekayaan sebanyak 1,38 miliar dolar. Dibalik kesuksesannya tersebut, ternyata kisah hidup inspiratif Michael Jordan di masa kecil sungguh berbanding terbalik.
Kisah Hidup Michael Jordan
Michael Jordan Jordan lahir pada tahun 1963 tepat di daerah kumuh Brooklyn, New York. Sejak kecil Jordan sudah dididik keras oleh ayahnya. Michael Jordan yang lahir dengan kulit hitam dan memiliki empat saudara telah melewati hidupnya di lingkungan miskin serta penuh diskriminasi. Hal tersebut membuatnya seolah tidak mampu melihat masa depan.
Bahkan Jordan pernah dipaksa menjual baju-baju bekas karena penghasilan sang ayah yang tidak bisa mencukupi. Saat Jordan berusia 13 tahun, ayahnya memberikan sehelai baju bekas kepadanya. Jordan diminta untuk menjual baju bekas tersebut dengan harga 2 dollar. Kemudian baju bekas tersebut ia cuci dengan hati-hati sampai bersih dan dilicinkan sikat di atas papan yang datar lalu dijemur hingga kering karena ia tidak memiliki setrika.
Keesokan harinya, baju bekas tersebut dijual di stasiun bawah tanah hingga 6 jam lamanya sampai akhirnya baju tersebut berhasil terjual dengan harga 2 dollar. Sejak saat itu, Jordan terus mencari pakaian bekas dan dirapikan untuk dijual.
Sepuluh hari kemudian, sang ayah kembali memberikan satu baju bekas dan meminta Jordan menjualnya dengan harga 20 dollar. Akhirnya Jordan terus memutar otak hingga akhirnya menemukan ide meminta sepupunya untuk menggambar Mickey Mouse dan Donal Bebek pada baju tersebut.
Michael Jordan akhirnya berhasil menjual baju bekas tersebut di sebuah sekolah untuk anak-anak orang kaya. Bahkan ia memperoleh uang tip sebesar 5 dollar sehingga Jordan berhasil membawa pulang uang sebesar 25 dollar yang setara dengan gaji ayahnya selama 1 bulan. Jordan masih terus menjual baju bekas hingga suatu ketika ia berhasil menjual satu baju bekas yang ditandatangani oleh Miss Farah Fawcet dengan harga 1.200 dollar.
Melalui kisah hidup Michael Jordan yang dipaksa ayahnya menjual baju bekas tersimpan makna bahwa meskipun mereka berkulit gelap dan miskin tetap mereka tidak berbeda dengan orang lain. Selama mereka mampu mendayagunakan potensi dari dalam diri maka tidak ada alasan untuk meremehkan diri sendiri.
Baca juga : Kim Jong Un : Sejarah Awal Dimulainya Dinasti Kepemimpinan Kim Jong Un Yang
Bukan Putra Mahkota Di Korea Utara
Sejak saat itulah Jordan memiliki harapan yang cerah untuk masa depannya. Dia terus mengasah potensi yang dmiliki hingga akhirnya menjadi seorang pemain basket yang hebat di dunia. Bahkan kisah hidup Michael Jordan membawa dirinya menjadi seorang atlet terkaya di dunia.
Rekan-rekan Michael Jordan di Chicago Bull mengatakan kalau Jordan merupakan orang yang selalu datang pertama dan pulang paling akhir di gym mereka setiap hari. Dia dikenal dengan kerja kerasnya yang luar biasa. Berlatih lebih keras dan melakukan rutinitas di atas orang rata-rata. Dari situ, ia baru bisa mendapatkan kesuksesan besarnya.
Michael pernah berkata kalau kesuksesannya diperoleh karena ia selalu menuntut dirinya lebih dibandingkan orang lain. Setiap kali punya tujuan, dia akan berjuang keras untuk bisa mendapatkannya. Apapun yang terjadi, yang penting terus kerja dan lipat gandakan. Dengan begitu, kesuksesan akan datang dengan sendirinya.
Selama kariernya, Michael Jordan berhasil mendapatkan enam gelar juara dan sudah lima kali ditunjuk sebagai MVP reguler, jelas ini pencapaian luar biasa. Setelah pensiun dari dunia basket tahun 2003 lalu, ia beralih menjadi seorang pengusaha.