Cerita Hidup Dunia – Gimana kabar pagi ini, Sahabat ceritahidupdunia? Masih tetap sehat dan semangat khan. Harus donk…biar sobat-sobat kompasiana, bisa melewati hari ini dengan cerita yang lebih indah dan bahagia. Ya…walaupun tak seindah cerita film “Cinderella”. Paling ngak kita punya hari-hari yang berarti dalam hidup ini, untuk kita ceritakan pada generasi berikutnya. Cerita untuk para anak cucu kita nantinya. Atau juga untuk kita ceritakan sama teman-teman kita. Hidup kita punya cerita sendiri-sendiri, dan tak akan pernah sama dengan orang lain. Dan kitalah pemeran utamanya, seperti lagunya mbak Raisa “Pemeran Utama”.

Hidup kita adalah sebuah misteri, hidup kita selalu menyimpan episode-episode yang kita sendiri tidak tahu jalan ceritanya. Kita hanya bisa berjalan dan melewati semuanya bersama dengan Tuhan. Cerita hidup kita, kita yang tulis sendiri dan kita yang juga perankan sendiri. Kita bisa memilih menjadi tokoh antagonis atau tokoh yang baik hati. Kita mau jadi apa saja, kita yang pilih. Mau jahat, mau baik, mau sombong dan mau apa saja. Dan semua itu bisa kita lakukan hari ini juga. Tapi saya yakin, semua orang pasti ingin menjadi orang yang baik. Semua orang ingin sebuah peran yang hidupnya bahagia. Yang ceritanya “Happy Ending” dan bikin orang lain pada “Termehek-mehek”…heee heee.
Tapi apapun cerita hidup kita, baik itu buruk maupun yang baik. Baik yang sudah kita lewati maupun yang belum kita lewati. Cerita hidup kita, hanya kitalah yang bisa menceritakannya dengan sangat baik. Baik buruknya, bisa kita bagikan untuk orang lain, sehingga bisa menjadi sebuah pelajaran atau pengalaman yang sangat berharga. Sesuatu yang sangat indah, ketika kita bisa berbagi cerita kehidupan kita. Orang akan menghargai ketika kita bisa bercerita dengan sebuah kejujuran dan keterbukaan.
Sebuah cerita hidup selalu menjadi sarana yang paling indah untuk menjalin sebuah persahabatan. Sebuah cerita sederhana yang baik, bila di filmkan dan diperankan dengan sangat baik. Akan sanggup menyentuh hati dan perasaan kita. Dan tak terasa mata ini menjadi berkaca-kaca. Dan tanpa kita sadari mengalirlah setetes air mata bahagia dengan senyum indah itu. Tapi malu mengakuinya ketika ada yang bertanya…”Kamu nangis ya? masa nonton gitu aja sampe nangis? dasar hati melankolis…heee heee”. Tapi begitulah kenyataannya, tanda bahwa kita masih punya hati dan bisa tersentuh dengan sebuah cerita. Cerita sederhana dengan kebaikan luar biasa.
Akhir kata, walaupun cerita hidup kita tak selalu bahagia…tetaplah menulisnya. Tetaplah ceritakan pada dunia, kalau hidup kita ini ada karena kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Termasuk kemampuan menulis ini, hanya ada karena kebaikan Tuhan. “God is Good”…Aminnn!
“Ini ceritaku, kutunggu ceritamu”. Sahabat ceritahidupdunia.
Salam hangat.