Melansir World of Buzz, sejak tidak muncul di hadapan publik selama 2 bulan, foto Jack Ma pun raib dari situs web Alibaba. Kecurigaan tentang di mana keberadaan Jack Ma meningkat ketika dia tidak muncul sebagai anggota juri di episode terakhir program TV Show-nya, Africa’s Business Heroes.

Absennya pendiri Alibaba ini memicu banyak spekulasi di media sosial atas keberadaannya di tengah aturan tegas China.

Dikabarkan Financial Times, Jack Ma seharusnya muncul dalam episode terakhir di sebuh acara TV pada bulan November lalu sebagai seorang hakim.

Namun, dilaporkan jika peran Jack Ma sebagai hakim telah diganti oleh orang lain.
Pada Senin, 4 Januari 2020 kepada Reuters seorang juru bicara Alibaba mengatakan jika ketidakhadiran Jack Ma karena adanya bentrok jadwal, namun ia menolak untuk berkomentar lebih lanjut.
Ketikdakhadiran Jack Ma selama 2 bulan mengundang berbagai spekulasi terutama di Twitter, media sosial yang diblokir di China.
Meski menjadi trending topik, nampaknya kabar tersebut justru meredam di daratan China, di mana banyak topik sensitif mendapatkan sensor pemerintah.
Pria berusia 56 tahun itu belum terlihat di depan umum setelah bersahutan dengan para pejabat China mengenai pidatonya pada bulan Oktober 2020.
Sementara itu, menurut juru bicara perusahaan, Jack Ma tidak bisa hadir karena jadwalnya yang padat.
Hanya saja, penghapusan fotonya dari halaman web acara sebagai salah satu panelis penjurian dan video promosi yang ditayangkan tanpa Jack Ma membuat banyak orang bertanya-tanya.
Padahal seminggu sebelumnya, melalui akun twitter pribadinya Jack Ma menyatakan ‘tidak sabar’ untuk bertemu kontestan.
Teka-teki yang semakin mendalam seputar kepergiannya terjadi pada saat otoritas China meningkatkan pengawasan terhadap kerajaan bisnis Jack Ma, termasuk afiliasi Alibaba, Ant Group, setelah Jack Ma mengkritik sistem regulasi China Oktober lalu.
Perselisihan Jack Ma dengan rezim otoriter China dikatakan telah menyebabkan tindakan keras terhadap bisnisnya.
Sementara media lainnya, Bloomberg menyebutkan, Ma disarankan untuk tetap di China sebelum meluncurkan penyelidikan anti-monopoli ke dalam Alibaba Group Holding pada Malam Natal.
Menurut Associated Press, langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Partai Komunis untuk mengekang pengaruh perusahaan teknologi, saat mereka pindah ke sektor jasa keuangan pada saat Beijing berusaha mengurangi risiko keuangan.
Dengan hilangnya Jack Ma, muncul pula kabar simpang siur mengenai keberadaannya, bahkan sebuah kabar hoaks menyebar di media sosial Facebook.
Mediamass melaporkan, berita kematian pembisnis Jack Ma menyebar dengan cepat di media sosial Facebook dan memicu kekhawatiran para penggemarnya.
Dalam sebuah unggahan di Facebook menuliskan jika pada Minggu 3 Januari 2021 pebisnis Jack Ma telah meninggal dunia di Hangzhou, China.
Berita hoaks itupun kemudian mendapatkan bantahan keras dari pihak Alibaba melalui seorang juru bicara.
Dia termasuk dalam daftar panjang selebriti yang menjadi korban tipuan ini. Dia masih hidup dan sehat, berhenti mempercayai apa yang Anda lihat di Internet,” katanya.
Berbagai spekulasi masih terbentuk terutama di media sosial, publik mulai mempertanyakan keberadaan Jack Ma yang telah menghilang selama 2 bulan.
Hingga tulisan ini dimuat, keberadaan Jack Ma pun masih menjadi teka-teki. Di mana sebenarnya Jack Ma?
Sumber :
https://republika.co.id/berita/qmfqgh383/miliarder-china-ini-ungkap-spekulasi-menghilangnya-jack-ma