Sen. Des 4th, 2023

Cerita hidup dunia – Konon, ada 9 naga mafia yang petantang-ptenteng tanpa lawan di Indonesia. Katanya, selain perusahaan-perusahaan resmi mereka juga menguasai penyelundupan, perjudian, pemerasan, korupsi bahkan narkoba.

Siapakah mereka? Saya tidak tahu. Tentang ke 9 naga itu, banyak yang menyebutkan namanya dan pelanggaran hukumnya bahkan kejahatannya namun kita tidak tahu kebenarannya. Isyunya, ke 9 naga itu orang Tionghoa dan mereka adalah para pemimpin organisasi mafia Tionghoa Indonesia.

Konon, dikatakan konon karena saya tidak membacanya, bahwa pada tahun 2011 yang lalu koran Australia, The Age dan Sydney Morning Herald mengungkap fakta tentang sindikat perjudian 9 naga.

Dalam acara ILC (Indonesia Lawyers Club) tanggal 21 Oktober 2014, Kwik Kian Gie mengungkapkan kepihatinannya akan isyu tentang 9 taipan yang mengendalikan presiden Jokowi. Lebih lanjut Kwik mempertanyakan kenapa Sofian Wanandi muncul di mana-mana?

Daftar sembilan orang kaya yang lalu dijuluki 9 taipan itu pun beredar di internet. Banyak pihak yang lalu menyebar isyu bahwa 9 taipan yang dimaksudkan oleh Kwik Kian Gie adalah 9 naga. Mereka adalah orang-orang Tionghoa paling kaya di Indonesia. Mereka adalah para pemimpin mafia Tionghoa Indonesia. Mereka menghalalkan segala cara untuk mendapatkan kekayaannya. Mereka sangat berkuasa di Indonesia dan kebal hukum.

Tomy Winata Taipan Artha Graha Group yang dituduh sebagai salah satu dari 9 naga, dalam jumpa pers di hotel Borobudur Jakarta, hari Minggu 13 Maret 2011, bersaksi:

“Jadi saya benar-benar bingung dengan istilah 9 naga itu. Saya kira itu mungkin hanya imajinasi mereka sendiri. Berpikir terlalu tinggi tentang diri saya. Udah gitu imajinasi tersebut dicantumkan sebagai keyakinan yang seolah-olah itu benar. Dan itulah muncul tuduhan-tuduhan yang cenderung merugikan image kami. Itulah kira-kira gambaran yang bisa saya sampaikan.”

KISAH SEJARAH SEMBILAN NAGA DI INDONESIA – Cerita Hidup Dunia

Kerabatku sekalian, “Apakah 9 naga itu pepesan kosong?” Saya tidak tahu! Namun, Sandiaga Uno, pasangan Cagub DKI 2017 Anies Baswedan justru bersaksi menentang pernyataan pers Taipan Artha Graha Group.

Benarkah 9 naga bukan hanya FAKTA karena Sandiaga sudah mendatangi mereka satu demi satu? Dalam diskusi di sekretariat Komite Jakarta Tentram, Jakarta Selatan, Minggu (12/9/2016), Sandi memberitakan:

“Semua pengusaha saya datangi, termasuk 9 naga. Semua bilang jangan maju. Kenapa? Karena mereka tahu saya tidak bisa dikontrol. Padahal saya tidak meminta sepeser pun dari pengusaha. Jadi dia hembuskan ini pengusaha boneka, ada kepentingan,” Semua bilang jangan maju katanya seperti yang dikutip beberapa mas media.

Kalau saja hadir dalam diskusi tersebut, saya pasti bertanya kepada Sandi, “Bro Sandi, untuk apa dikau mendatangi semua pengusaha termasuk 9 naga? Minta dukungan bin sumbangan atau ngajak Anies main TELOLET, mas, TELOLET?”

Kisanak, siapa yang bisa kita percayai? Tomy Winata yang bersaksi, “9 naga hanya imajinasi mereka sendiri,” atau Sandiaga Uno membual “Saya datangi 9 naga?”

Demi masyarakat Indonesia, silahkan melakukan konfirmasi wahai para wartawan. Minta Sandiaga menyebutkan nama-nama ke 9 naga dan bertanyalah kepada bapak Tomy Winata, “Benarkah Sandiaga mendatangi dan anda menasehatinya, Jangan maju?”

9 Naga? Di Indonesia banyak orang kaya. Di antara orang-orang kaya Indonesia itu banyak Tionghoanya. Maret 2016 yang lalu majalah Forbes menerbitkan daftar 50 orang terkaya Indonesia dengan kekayaannya masing-masing. Siapa saja bisa menuduh siapa saja sebagai 9 Naga dengan alasan apa saja, namun hal demikian tidak ada gunanya.

Menjadi kaya itu kesempatan atau anugerah namun untuk tetap kaya dan makin kaya hanya dimungkinkan dengan kerja keras dan hidup hemat. Menjadi kaya secara gaib? Kalau kesaktian demikian memang ada, mustahil orang-orang itu jahat karena membagi-bagi kekayaannya dengan murah hati tidak mungkin menjadikannya mereka miskin.

Kita tidak perlu takut dengan para pengusaha yang semakin kaya karena mereka rajin bekerja dan tidak boros. Secara nasional bahkan secara internasional semua keuntungan para pengusaha kaya itu diusahakan kembali, bukan untuk hidup foya-foya. Yang berbahaya dan merugikan masyarakat adalah korupsi dan nepotisme karena menggerogoti sumber daya negara untuk foya-foya.

Jangan kuatir kalau para taipan itu semakin hari semakin banyak kekayaannya semua kekayaan mereka tidak dipakai untuk foya-foya namun bekerja keras. Jangan takut mereka memimpin semakin banyak perusahaan karena perusahaan-perusahaan itu dibangun untuk usaha bukan untuk foya-foya.

Itu sebabnya saya tidak takut para taipan semakin kaya karena yang saya takuti adalah para penguasa yang menghalalkan segala cara untuk mengeruk sumber daya negera untuk foya-foya.

Saya tidak takut dan tidak kuatir Ahok dan Jarod memimpin DKI lagi karena kinerja mereka sebelumnya sudah teruji dan rencana kerja mereka selanjutnya sangat terpuji.

Namun saya KESAL setengah mati melihat perilaku orang-orang tidak bertanggung jawab yang berlagak baik hati untuk membangun DKI padahal pencitraan dan janji-janji mereka TIDAK mungkin dilaksanakan untuk kemaslahatan masyarakat DKI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *