Cerita Hidup Dunia – Saat mengunjungi tempat wisata, tentunya mayat dan tulang belulang manusia yang berserakan bukan hala pertama yang ingin dilihat. Namun kawan ceritahidupdunia.wordpress.com jika berkunjung ke tempat-tempat berikut ini selalu ada saja kemungkinan untuk menemukan hal semacam itu.
Aokigahara yang menjadi lokasi favorit untuk bunuh diri di Jepang misalnya. Atau Mount Everest yang menjadi tempat banyak pendaki meregang nyawa akibat hipotermia.
Berikut ini kami tampilkan 5 tempat wisata populer di mana mayat bergelimpangan bukan pemandangan ganjil, seperti dilansir Listverse.
Mount Everest
Bagian utara Mount Everest dijuluki Rainbow Ridge karena area tersebut sering menjadi lokasi penemuan mayat. Warna pakaian dan perlengkapan yang meregang nyawa di antara salju merupakan asal dari julukan tersebut.
Jumlah total mayat yang ditemukan di Everest tidak diketahui, tetapi diperkirakan menyentuh angka 200 di tahun 2015. Mayat yang ditemukan tak selalu dibawa turun gunung. Kebanyakan justru dibiarkan begitu saja, karena berat jenazah yang membeku menyulitkan pengangkutan. Jika keluarga korban meminta mayat dibawa turun gunung pun biayanya bisa mencapai ribuan dolar.
Sungai Kuning
Perairan yang menjadi salah satu landmark Republik Rakyat Tiongkok ini kerap menjadi tempat meregang nyawa warganya. Ada saja orang yang bunuh diri atau tewas tenggelam di sana. Bahkan mayat yang dibuang ke Sungai Kuning setelah pembunuhan pun ada.
Banyaknya jumlah jenazah yang ditemukan di Sungai Kuning membuat seorang warga lokal, Xinpeng tertarik untuk mengkomersialisasi. Sampai tahun 2010, dia sudah menemukan 500 jenazah dalam kurun waktu tujuh tahun. Dari sana dia mendapatkan imbalan dari keluarga para korban.
Danau Roopkund
Roopkund yang terletak di Uttarakhand, India kerap berselimut salju. Namun ketika salju mencair, para pendaki bisa melihat ratusan tulang-belulang manusia berserakan di tanah. Diperkirakan ada 200 jenazah yang tulangnya ditemukan di Roopkund.
Awalnya tulang-tulang tersebut diduga sebagai jenazah tentara Jepang yang mencoba memasuki India. Namun penelitian lebih lanjut membuktikan bahwa jenazah tersebut milik dua suku yang tewas karena hujan batu es. Karena tidak ada tempat berlindung, kebanyakan tewas dengan kepala atau pundak berlubang.
Pompeii
Letusan Gunung Vesuvius yang legendaris telah menghancurkan Pompeii dan Herculaneum. Para sejarawan meyakini lebih dari 2000 orang meninggal di Pompeii. Jumlah ini hanya mewakili tiga perempat bagian Pompeii telah digali. Kemungkinan besar masih ada lebih banyak mayat lagi yang terkubur.
Ketika Vesuvius meletus, ribuan orang tidak berhasil menyelamatkan diri. Jenazah mereka terbungkus abu dan lahar, meninggalkan patung-patung serupa tubuh meringkuk yang kini menjadi ciri khas situs sejarah Pompeii. Jika berkunjung ke sana, wisatawan masih bisa menemukan patung-patungnya yang sudah dilapisi plester.Aokigahara
Hutan Aokigahara yang terletak di barat laut Gunung Fuji dikenal sebagai tempat untuk bunuh diri bagi warga Jepang. Sejak tahun 1950-an lebih dari lima ratus orang memutuskan untuk mengakhiri hidupnya di tempat ini.
Di areal hutan berserakan barang-barang peninggalan manusia yang bunuh diri, tali gantungan, tenda berisi kerangka manusia, atau bahkan jasad manusia yang masih terbilang baru.
Saat ini pemerintah Jepang tengah berusaha mengubah citra Aokigahara sebagai tempat wisata alam dengan pemandangan indah. Namun jangan heran kalau Anda berkunjung ke sana dan masih menemukan sebelah sepatu atau peralatan peninggalan korban bunuh diri.
LAUT MATI
Dalam berbagai penelitian yang dilakukan, peristiwa, atau lokasi kejadian diazabnya umat Luth adalah Kota Sodong yang sekarang dikenal dengan nama Laut Mati. Dikisahkan umat Luth dihancurkan dengan cara dijungkirbalikkan, lalu dihujani dengan batu belerang yang terbakar secara bertubi-tubi.
Selama ribuan tahun terkubur, kini jejak atau sisa-sisa kehancuran umat Nabi Luth ini berhasil ditemukan oleh para ahli arkeologi di sekitar laut mati.
Awalnya, penelitian dilakukan oleh William Oldbright, seorang ahli purbakala, pada 1924, di sekitar laut mati. Beberapa orang yang bersama William Oldbright mencari keberadaan sisa-sisa kota Sodong dan Gomorah, hingga akhirnya mereka menemukan situs purbakala Bab Hedra.
Bab Hedra merupakan makam terbesar khas zaman perunggu yang panjangnya 15 meter dan lebarnya 7 meter. Belum seorang pun pernah menemukan kota Sodong dan Gomorah yang dihancurkan. Namun, para akademisi percaya bahwa mereka berada di lembah Sidim dan melintang dari tebing terjal ini. Kemungkinan air bah di laut mati menelan mereka setelah gempa bumi.
Itulah tempat-tempat wisata populer di mana mayat bergelimpangan bukan hal aneh. Berani berkunjung?